Jenis-jenis Alat Ukur Diameter Pohon Terbaru
Beberapa alat ukur dengann ketelitian tertentu yang digunakan untuk mengukur diameter pohon menurut Mardiatmoko et al. (2014) adalah sebagai berikut:
1. Apitan Pohon (Tree caliper)
Apitan pohon merupakan alat ukur diameter pohon yang terbuat dari kayu maupun logam dan memiliki bentuk seperti mistar berskala dan berkaki dua yang tegak lurus terhadap mistar, dimana salah satu kakinya terletak pada ujung mistar dan tidak dapat digerakkan. Skala mistar dibagi berdasarkan sistem metrik maupun Inggris. Penggunaan alat ini dilakukan dengan mengapit batang pohon yang diukur, sehingga diameter dapat dibaca pada skala yang terdapat pada mistar tersebut diantara kedua kaki alat. Alat ukur ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan
- Waktu pengukuran tidak lama
- Nilai diameter sangat mudah dibaca
- Tingkat ketelitian sangat tinggi
b. Kelemahan
- Alat ini memiliki ukuran yang besar, sehingga kurang praktis dan sulit digunakan jika diameter pohon > 100 cm
- Sulit dibawa terutama pada daerah yang curam
- Kakinya terkadang sulit digerakkan apabila telah kotor akibat getah pohon yang ada.
Kunjungi juga : Rumus Mengukur Volume Pohon
2. Pita Diameter (Phi Band)
Pita diameter atau sering dikenal dengan phi band atau pita keliling merupakan alat ukur diameter pohon yang terbuat dari kain, baja atau plastik dengan ukuran lebar kurang lebih dari 12 mm. Skala pada alat ukur ini dibuat berdasarkan sistem metrik maupun sistem Inggris. Penggunaan alat ini dilakukan dengan melingkari pohon sehingga tegak lurus dengan batang pohon secara detail sehingga dapat menghindari kesalahan dalam penentuan diameter pohon. Alat ukur ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan
- Alatnya mudah dan ringan untuk dibawa
- Harganya murah
- Memiliki tingkat ketelitian yang cukup baik
- Dapat dipakai untuk kayu yang kotor maupun basah
- Pengukuran cukup dilakukan satu kali
b. Kelemahan
- Pengukuran lebih sulit bila dibandingkan dengan alat ukur apitan pohon
- Hasil volumenya
- Kakinya terkadang sulit digerakkan apabila telah kotor akibat getah pohon yang ada.
3. Garpu Pohon
Garpu pohon merupakan alat pengukur diameter pohon berbentuk garpu dengan dua kaki membentuk sudut 60o dan dikeluarkan oleh lembaga penelitian hasil hutan pada tahun 1934. Alat ini digunakan dengan cara kaki garpu merupakan garis singgung lingkaran batang pada tempat yang diukur garis tengahnya (diameter) dan membuat sudut satu sama lainnya. Alat ukur ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan
- Alat ini cocok digunakan dalam pengukuran pohon dengan diameter yang kecil
b. Kelemahan
- Sulit untuk dibawa
- Memiliki tingkat ketelitian yang rendah
- Penggunaannya cukup sulit
Biltmore stick merupakan jenis alat ukur diameter pohon yang terbuat dari logam dengan skala tertentu dan berbentuk sederhana dan pertama kali digunakan di Amerika. Alat ini memiliki jarak tetap 5 cm atau 10 cm. Alat ini digunakan dengan dipegang oleh tangan secara lurus dan diarahkan pada bagian batang pohon dengan jarak 62,5 cm dari mata pengamat. Alat ukur ini memerlukan penggeseran secara cermat sehingga ujung yang satu dapat berhimpit dengan garis singgung dari mata ke bidang pohon. Selanjutnya, besar diameter pohon dapat dibaca pada titik singgung pohon tersebut.
Pustaka:
Mardiatmoko, G., Pietersz, J. H.
& Boreel A. 2014. Ilmu Ukur Kayu dan Inventarisasi Hutan. BPFP. UNPATTI