Pohon Normal dan Tidak Normal
Berdasarkan kesehatannya pohon dibedakan menjadi pohon normal dan tidak normal. Pohon tidak normal umumnya memiliki kelainan dari pada pohon normal yakni batang bengkok, berlubang, atau pun mengalami pertumbuhan yang miring. Untuk itu, pengertian, fungsi dan manfaat pohon perlu dilakukan eksplorasi supaya dapat membedakan antara pohon normal dan tidak normal.
Pohon Tidak Normal (sumber : gadis.co.id) |
A. Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Pohon
Menurut Baker (1974) pohon adalah tumbuhan berkayu yang memiliki satu batang yang bentuknya jelas dan tingginya tidak kurang dari 8 kaki.
Searah dengan itu, pada kamus kehutanan dapat ditemukan pengertian pohon sebagai tumbuhan berkayu dengan batang utama yang ranting dan dahannya jauh dari permukaan tanah. Berdasarkan ukuran pohon dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian (Greenaway, 1997) yaitu:
- Semai (tinggi 1,5 m)
- Pancang (tinggi 1,5 m dan diameter < 10 cm)
- Tiang (diameter 10-19 cm)
- Pohon Inti (diameter 20-49 cm)
- Pohon besar (diameter > 50 cm)
Kunjugi juga : Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus)
Berkaitan dengan fungsinya, pohon diartikan sebagai penetralisir sumber pencemar gas kendaraan bermotor, memberikan keteduhan, akarnya meningkatkan infiltrasi air permukaan sehingga jumlah air dapat meningkat di dalam tanah (Stalin et al., 2013). Selanjutnya, Nowak (2004) menjelaskan bahwa pohon di lingkungan perkotaan memiliki peran penting yakni:
- Meningkatkan kualitas udara
- Peredam kebisingan
- Menurunkan suhu kota
- Memperindah kota
- Pelestarian air tanah
- Meningkatkan keselamatan berlalu lintas
- Mendukung keberlanjutan ekonomi
Selanjutnya, pohon juga dapat memberikan manfaat yang sangat penting dan dirasakan secara langsung oleh manusia (Nazaruddin, 1996) sebagai berikut:
- Manfaat estetis
- Manfaat orologis
- Manfaat hidrologis
- Manfaat klimatologis
- Manfaat edafis
- Manfaat ekologis
- Manfaat protektif
- Manfaat higenis
- Manfaat edukatif
B. Pohon Normal (Sehat)
Pohon (tanaman) normal/sehat merupakan pohon yang dapat menjalankan fungsi-fungsi fisiologisnya dengan baik. Fungsi-fungsi dimaksud adalah normalnya pembelahan sel, air dan mineral diserap dari tanah dan translokasi melalui tanaman, produk fotosintesis ke area pemanfaatan atau penyimpanan, metabolisme senyawa yang sintesis, reproduksi berjalan dengan baik, dan dan menyimpan makanan cadangan (Agrios, 1969).
Kondisi yang sehat pada pohon akan memiliki daya tahan ekologi tinggi terhadap serangan hama dan faktor luar lainnya (Yunasfi, 2002).
Kunjugi juga : Pohon Ketapang dan Penyebarannya
C. Pohon Tidak Normal (Tidak Sehat)
Pohon tidak normal (tidak sehat) merupakan pohon yang mengalami penyimpangan, baik organ-organ maupun bagian-bagian tubuh pohon termasuk terhenti dan terganggunya jalan dari fungsi-fungsi fital atau terjadi penyimpangan kesehatannya.
Pohon tidak normal diartikan sebagai pohon yang pertumbuhannya tidak baik (daun dan batang tidak segar), bentuk batang tidak lurus, tajuk tidak lebat, dan terserang hama dan penyakit.
Bentuk batang ditentukan oleh faktor genetik (inheritance), tetapi dapat mengalami perubahan karena adanya faktor dari luar seperti lingkungan dan perlakuan silvikultur (Yunianti & Muin, 2009).
Kunjungi juga : Manfaat Pohon Kapur (Dryobalanops Camphora Colebr)
Keadaan pohon tidak normal dapat dilihat dengan adanya luka pada pohon, lubang, bagian yang mati karena hama penyakit (Koneri, 1999).
Kunjungi juga : Manfaat Pohon Kapur (Dryobalanops Camphora Colebr)
Keadaan pohon tidak normal dapat dilihat dengan adanya luka pada pohon, lubang, bagian yang mati karena hama penyakit (Koneri, 1999).
Searah dengan pernyataan tersebut, Soeratmo (1974) berpendapat bahwa salah satu unsur yang mempengaruhi kerusakan pohon adalah unsur mekanis. Kerusakan mekanis ini biasanya berbentuk suatu luka terbuka pada kulit kayu sehingga menyebabkan kematian.
Gejala-gejala terhadap pertumbuhan pohon yang tidak normal secara umum akan menunjukkan hal sebagai berikut:
- Mengalami pertumbuhan yang tidak normal atau berukuran kecil dari biasanya, bengkok, atau pun miring.
- Terdapatnya perubahan warna pada akar, batang, daun, bunga dan buah.
- Bagian bagian pohon menjadi kering
Pustaka:
Agrios GN. 1969. Plant Phatology.
Academic Press, Inc. London
Baker K. F., Cook R. J. 1974. Biological
Control of Plant Patogents. W. H. Freeman and Company. San Fransisco.
Greenaway, T. 1997. Buku Saku Pohon. Erlangga.
Jakarta
Koneri, R., 1999. Kondisi Tingkat
Perawatan Kesehatan Dari Lima Jenis Pohon Pelindung pada Beberapa Jalur Jalan di
Bandung Utara Kotamadya Bandung. Tesis. Program Studi Biologi Pascasarjana ITB.
Bandung.
Nowak, D. J. 2004. The Effect Of Urban
Trees On Air Quality. Chicago's Urban Forest Ecosystem: Results of the Chicago
Urban Forest Climate Project. Buku. USDA Forest Service General Technical
Report. New York.
Stalin
et al. 2013. Analisis Kerusakan Pohon di Jalan Ahmad Yani kota Pontianak. Jurnal Hutan Lestari 1 (2) : 100-107
Soeratmo FG. 1974. Perlindungan Hutan.
Proyek Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Yunasfi. 2002. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur. Skripsi.
Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Yunianti,
A. D. & Muin, M. 2009. Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu. Fakultas
Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Editor : Zega Hutan