Faktor-Faktor Abiotik Perusak Kayu
Faktor-faktor abiotik perusak kayu terdiri dari 3 bagian yaitu faktor fisik (iklim), faktor kimia, dan faktor mekanik. Faktor-faktor tersebut merupakan termasuk dalam golongan faktor non biologis. Pengetahuan tentang ketiga faktor ini sangat berperan penting dalam melakukan pencegahan deteriorasi kayu.
Selain mencegah terjadinya kerusakan kayu, pengetahuan tentang deteriorasi dapat juga menghasilkan pemanfaatan kayu yang lebih efisien sehingga konsumsi kayu dari hutan dapat diminimalisir. Adapun penjelasan tentang ketiga faktor abiotik perusak kayu menurut Muin, et al. (2009) adalah sebagai berikut:
1. Faktor Fisik (Iklim)
Faktor fisik merupakan keadaan atau sifat alam yang mampu merusak komponen kayu sehingga umur pakainya menjadi pendek. Faktor ini tergolong dalam faktor yang tidak bisa dikontrol. Faktor fisik ini meliputi air, api, panas matahari, suhu dan kelembaban udara, serta udara.
Diantara ketiga faktor abiotik, faktor fisik lah yang paling berpengaruh. Hal ini dikarenakan faktor tersebut menentukan perubahan dimensi pada kayu. Faktor fisik bisa menjadi penyebab munculnya faktor biotik seperti pertumbuhan jamur karena kadar air yang berlebihan.
2. Faktor Kimia
Faktor kimia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kayu dengan melakukan perusakan seperti pelapukan dan lain sebagainya dengan memanfaatkan unsur kimia seperti asam, basa, dan garam. Pengaruh asam pada kayu adalah berkurangnya kekuatan tarik (tensile strength), warna berubah menjadi coklat, dan terjadinya pembengkokkan kayu di berbagai sudut.
Sedangkan pengaruh basa pada kayu adalah meningkatnya ketahanan dalam menghindari kerusakan. Faktor kimia pada umumnya berpengaruh pada pembentukan komponen kimia kayu yakni lignin, hemiselulosa dan selulosa.
Kunjungi juga : Faktor Biotik Perusak Kayu
Kunjungi juga : Faktor Biotik Perusak Kayu
3. Faktor Mekanik
Faktor mekanik merupakan sumber minor deteriorasi kayu dan melibatkan gaya-gaya yang merobek dan melepaskan bagian kecil permukaan kayu. Kerusakan yang terjadi akibat faktor ini adalah kerusakan mekanis. Rettob (1982) mengatakan bahwa kerusakan mekanis merupakan suatu keadaan dimana kayu mengalami kerusakan akibat adanya gaya (pukulan, gosokan, tekanan) yang bekerja dari luar terhadap kayu.
Pada dasarnya kerusakan mekanis ini dapat dihindari dengan melakukan penyaringan pada pemilihan kayu seperti kekerasan kayu, susunan serat yang tinggi dan membuat perlindungan pada zona kerusakan tinggi pada kayu (Muin et al., 2009).
Pustaka:
Muin, et al.
2009. Deteriorasi dan Perbaikan Sifat Kayu. Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin. Makassar
Rettob, B. B. 1982. Suatu Studi tentang Sebab dan
Akibat Kerusakan Kayu pada Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Milik PT Inhutani II
Manokwari. Skripsi. Universitas Negeri Cendawasih. Manokwari