Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop Monokuler
Mikroskop secara singkat dapat diartikan sebagai alat optik yang digunakan untuk melihat benda berukuran kecil. Lebih jelasnya, mikroskop sebagai alat bantu manusia untuk mengetahui struktur dan bentuk mikroorganisme secara detail. Penggunaan mikroskop tersebut dikarenakan keterbatasan mata dalam melihat benda berukuran kecil.
Hampir seluruh bidang ilmu pengetahuan saat ini telah memanfaatkan mikroskop kecuali di beberapa bidang seperti sosial. Salah satu bidang pengetahuan yang memanfaatkan mikroskop adalah di bidang kehutanan. Di bidang kehutanan itu sendiri mikroskop digunakan untuk mempelajari struktur sel dan bagian-bagian kecil dari tumbuhan (pohon) yang tidak kasat mata.
Penggunaan mikroskop pada bidang kehutanan merupakan salah satu dasar dalam melakukan pendugaan tentang kekuatan, keawetan, kelenturan dan sifat lainnya yang dimiliki oleh suatu kayu dari berbagai jenis pohon yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk tertentu. Dengan adanya pendugaan ini, rimbawan yang bergelut di bidang kehutanan sangat terbantu dalam pengeloaan suatu usaha di bidang perkayuan.
Mikroskop pada dasarnya terdiri menjadi dua bagian berdasarkan lensanya yaitu mikroskop monokuler dan binokuler. Fungsi dari bagian-bagian mikroskop tersebut memiliki kegunaan yang sama. Hanya saja, pada mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler sedangkan mikroskop binokuler memiliki dua lensa okuler sehingga memungkinkan pengamatan menggukana mikroskop binokuler dapat memperoleh hasil yang lebih lengkap. Meskipun demikian, kedua jenis mikroskop ini tentu saja mampu memperbesar benda kecil atau mikroorganisme yang tidak kasat mata sehingga dengan bantual alat tesebut dapat dilihat secara langsung oleh mata.
Kunjungi juga : Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop Binokuler
Bagian-bagian mikroskop monokuler terdiri dari 13 bagian. Adapun fungsi dari bagian bagian mikroskop monokuler tersebut adalah sebagai berikut:
1. Lensa Okuler
Lensa okuler merupakan lensa yang terdapat pada ujung tabung dan dekat dengan mata yang melakukan pengamatan. Berbeda dengan lensa binokuler yang perbesarannya dapat mencapai 100 kali, lensa monokuler maksimal dengan perbesaran 12 kali. Selain itu, lensa monokuler juga memiliki perbesaran 6 dan 10 kali. Akan tetpi, perbesaran yang terdapat pada lensa monokuler hanya mampu melihat objek pengamatan dalam bentuk dua dimensi. Selain itu, pada mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler.
2. Tabung
Tabung mikroskop juga dikenal dengan sebutan tubus. Tubus ini umumnya memiliki bentuk silinder dan berfungsi sebagai penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif. Dari tabung tersebut bayangan yagn dihasilkan oleh lensa objektif akan dipantulkan menuju lensa okuler sehingga dapat dilihat oleh mata manusia.
3. Sekrup Pengarah Kasar
Sekrup pengarah kasar merupakan sebutan lain dari makrometer. Sekrup ini berfungsi sebagai pendekat lensa objekstif ke preparat yang bergerak secara cepat dengan arah vertikal atau dari atas ke bawah atau pun sebaliknya. Selain itu, sekrup pengarah kasar ini sesuai dengan pergantian lensa objektif yang akan digunakan.
4. Sekrup Pengarah Halus
Sekrup pengarah halus merupakan sebutan lain dari mikrometer. Sekrup ini berfungsi sebagai pendekat lensa objekstif ke preparat yang bergerak secara lambat dengan arah vertikal atau dari atas ke bawah atau pun sebaliknya. Selain itu, penggunaan sekrup pengarah halus ini digerakkan secara perlahan supaya objek yang diamati terlihat lebih jelas.
5. Lengan Mikroskop
Fungsi dari lengan mikroskop adalah sebagai tempat pegangan apabila minkroskop dipindahkan ke tempat lain. Selain itu, lengan mikroskop tersebut juga sebagai pegangan si pengamat supaya lebih fokus pada bjek yang akan diamati.
6. Lensa Objekstif
Lensa objektif pada mikroskop monokuler sama seperti pada mikroskop binokuler yaitu lensa yang terletak dekat dengan preparat. Umumnya, lensa objektif pada setiap mikroskop terdiri dari 3 lensa dengan perbesaran yang berbeda-beda mulai dari 10, 20, 40, 100, dan bahkan dengan perbesaran 500 kali. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar sampel yang terdapat di atas preparat.
7. Preparat
Preparat merupakan suatu kepingan kaca berbentuk persegi panjang. Preparat ini berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati.
8. Penjepit Preparat
Penjepit preparat merupakan bagian mikroskop yang terletak di atas meja preparat yang berfungsi sebagai penjepit (pengunci) preparat supaya saat digunakan tidak bergeser.
9. Meja Preparat
Meja preparat adalah bagian mikroskop yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati.
10. Diafragma
Diafragma memiliki cara kerja yang sama dengan pupil mata yaitu untuk mengatur banyaknya cahaya yang akan dipantulkan ke objek. Diafragma umumnya hanya dapat ditemukan pada mikroskop yang penggunaannya secara manual atau tanpa memanfaatkan listrik sebagai sumber cahaya. Diafragma pada mikroskop terletak di bagian bawah meja preparat.
Kunjungi juga : Pengertian, Sejarah, dan Jenis-Jenis Mikroskop
11. Lensa Kondensor
Lensa Kondensor bagian optik dari mikroskop monokuler yang berfungsi sebagai pengfokus cahaya yang diterima dari luar dan dipantulkan menuju objek yang akan diamati. Selain itu, lensa kondensor juga berpengaruh penting dalam pemantulan cahaya ke objek secara tepat.
12. Illuminator
Illuminator juga sering disebut sebagai reflektor. Illuminator ini biasanya terbuat dari kaca berbentuk bulat dan terletak di atas kaki mikroskop. Illuminator ini berfungsi sebagai sumber cahaya yang kemudian dipantulkan menuju lensa kondensor sehingga bisa mengenai objek pengamatan.
13. Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop berfungsi sebagai penompang bagian-bagian mikroskop supaya berdiri tegak.