Bekantan | Klasifikasi, Ciri, Habitat, dan Persebaran
Bekantan merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh undang-undang karena keberadaannya di alam liar semakin berkurang dan akan mengalami kepunahan. Secara nasional, perlindungan terhadap bekantan termuat di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 sebagai turunan dari UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistemnya. Tidak hanya itu, bekantan juga menjadi perhatian internasional yang dipertegas melalui Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan status Appediks I yakni tidak boleh diperdagangkan kecuali hasil penangkaran (Sinaga et al., 2015).
Bekantan adalah salah satu satwa jenis mamalia yakni hewan liar menyusui yang berkembang biak dengan melahirkan. Satwa ini termasuk ke dalam kelompok primata yang umumnya dikenal dengan dua istilah yaitu old world monkey (monyet dunia lama) dan new world monkey (monyet dunia baru). Istilah kedua kelompok ini mengacu pada lokasi persebarannya dimana monyet dunia lama tersebar di wilayah Asia dan Afrika. Sedangkan, monyet dunia baru tersebar di wilayah Amerika. Berdasarkan hal tersebut, Bekantan termasuk ke dalam kelompok monyet dunia lama karena hanya dapat di temukan di wilayah Asia (Fauzan et al., 2015).
1. Klasifikasi Bekantan
Bekantan adalah salah satu jenis primata yang dapat ditemukan di Indonesia khususnya di Kalimantan. Di beberapa tempat, bekantan dikenal juga dengan sebutan bekara, monyet belanda, dan warek belanda (Sinaga et al., 2015). Berdasarkan data dari IUCN (2015), klasifikasi bekantan adalah sebagai berikut:
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Chordata
- Class : Mammalia
- Order : Primata
- Family : Cercopithcoidae
- Genus : Nasalis
- Jenis : Nasalis larvatus Wurmb (Nasalis capistratus, Nasalis nasica, Nasalis recurvus Vigors & Horsfield)
2. Ciri-Ciri Bekantan
Bekantan sebagai salah satu jenis primata sangat mudah dikenali berdasarkan ciri-cirinya. Satwa yang menyerupai monyet ini memiliki bentuk hidung yang panjang dan menggantung dengan bagian depan mukanya tidak tertutup oleh rambut. Hidung panjang merupakan ciri khas utamanya dalam membedakan terhadap jenis primata lain. Ciri umumnya, bekantan memiliki ekor yang panjangnya hampir sama dengan tinggi tubuhnya. Punggung bekantan memiliki warna coklat kemerahan dengan bagian perut dan alat geraknya berwarna putih. Satwa liar ini hidup berkelompok yang terdiri dari jantan dewasa, jantan pra dewasa, betina dewasa, remaja, dan bayi (Sinaga et al., 2015).
Kunjungi juga : Klasifikasi, Ciri, dan Asal-Usul Enggang
Ciri-ciri bekantan dengan jenis kelamin jantan dan betina secara umumnya dapat dibedakan berdasarkan morfologi dan bagian tubuhnya. Bekantan jantan memiliki hidung yang lebih besar daripada bekantan betina. Selain itu, bekantan jantan dapat dilihat berdasarkan warna bulunya. Bekantan jantan khususnya dewasa memiliki warna abu-abu pucat hingga kekuningan, muka coklat, pantat dan ekor berwarna keputihan dengan daerah muka tidak tertutupi dengan bulu. Daerah punggung memiliki warna coklat agak kemerahan, ekornya lebih panjang serta berat badan dan panjang badan lebih besar dari pada betina (Sinaga et al., 2015).
3. Habitat Bekantan
Habitat bekantan erat kaitannya dengan kawasan hutan dengan kualitas ekosistem lahan basah seperti hutan sepadan sungai dan hutan rawa gambut. Selain itu, bekantan juga dapat ditemukan berkelompok tidak jauh dari daerah pantai seperti hutan bakau. Umumnya, bekantan dapat dijumpai pada daerah dengan tinggi permukaan sebesar < 200 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian Meijard & Nijman (2000) mengatakan bekantan dapat ditemukan pada daerah Danau Senatarum, Delta Mahakam, Gunung Palung, Hilir Sungai Barito, Kendawangan, Kutai, Pulau Laut, Sambas Paloh, Sungai dan Danau Mahakam, Sungai Kedang Kepala, Sungai di Kalimantan Tengah, Sungai Kayan, Sangkuliran, Sungai Sesayap, Sebuku, Sembakung, Tanjung Putting, dan Teluk Balikpapan.
4. Persebaran Bekantan
Bekantan merupakan jenis kelompok primata endemik pulau Kalimantan yang hidup dan tersebar luas di kawasan hutan tiga negara yakni Indonesia, Brunei, dan Malaysia. Di daerah Indonesia, bekantan dapat ditemukan pada kawasan hutan provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Kunjungi juga : Klasifikasi, Ciri, Habitat, dan Populasi Jalak Bali
Pustaka:
Fauzan,
N., Kaspul, Naparin, A. 2015. The Structure of Proboscis Monkey (Nasalis
larvatus) Population in the Area of BatuSawar Mountain Hulu Sungai Tengah
District. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Environmental, and Learning 12 (1): 721-726.
International Union for Conservation of Nature. 2015.
Proboscis Monkey (Nasalis larvatus). Diakses melalui https://www.iucnredlist.org/ pada 4
Februari 2022.
Meijaard, E., & Nijman, V. 2000. Distribution and
Conservation of the Proboscis Monkey (Nasalis
larvatus) in Kalimantan, Indonesia. Biological Conservation 92 (1): 15-24.
https://doi.org/10.1016/S0006-3207(99)00066-X
Sinaga, E., Setia, T. M., Saribanon, N., Makur, K. P., Wicaksono, G., Wigatiningrum, T., & Koritelu, M. C. 2015. Konservasi Bekantan Berbasis Masyarakat di Pulau Bunyu. Sekolah Pascasarjanan Universitas Nasional. Jakarta