Kelapa Sawit | Klasifikasi, Ciri, dan Syarat Tumbuh
Tanaman kelapa sawit adalah tanaman yang bukan dari bagian tanaman kehutanan melainkan tanaman perkebunan yang akan diolah melalui industri. Ningtyas (2020) mengartikan kelapa sawit sebagai tumbuhan industri yang pemanfaatannya dilakukan oleh manusia untuk menghasilkan bahan bakar industri, bahan biodiesel, dan sebagainya. Meskipun demikian, tanaman kelapa sawit sangat erat kaitannya dengan kehutanan. Hal ini disebabkan oleh lahan yang digunakan untuk melakukan penanaman kelapa sawit biasanya membutuhkan lahan berupa hutan yang dibabat atau dieksploitasi terlebih dahulu sehingga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik.
Dibalik dampak yang dapat merusak lingkungan, kelapa sawit juga memberikan manfaat yang sangat penting terutama di Indonesia bahkan di dunia. Awalnya, kelapa sawit masuk di Indonesia sejak tahun 1911 dan pabrik pengolahannya terbentuk pada tahun 1918. Kehadiran kelapa sawit di Indonesia sangat berpengaruh terhadap penguatan Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN). Dari situlah kelapa sawit mulai berkembang dan bahkan sampai saat ini tepatnya pada tahun 2022 Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara pemasok minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Untuk menyesuaikan dari latar belakang di atas, pengetahuan tentang kelapa sawit juga perlu dikembangkan terutama klasifikasi, ciri, dan syarat tumbuh kelapa sawit.
1. Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri yang gunanya sebagai penghasil minyak masak, minyak bahan bakar, maupun minyak industri. Tanaman kelapa sawit adalah termasuk ke dalam kelompok tanaman palma yang tidak memiliki cabang dengan ciri batangnya tumbuh secara vertikal ke atas. Pahan (2012) mengklasifikasikan tanaman kelapa sawit sebagai berikut:
Divisi : Embryophyta Siphonagama
Kelas : Angiospermae
Ordo : Monocotyledonae
Famili : Arecaceae
Subfamili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq.
2. Ciri-Ciri Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit seperti pada umumnya memiliki bagian-bagian seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Secara spesifiknya, ciri-ciri tanaman kelapa sawit sebagai berikut:
- Akar kelapa sawit pada umumnya adalah jenis akar serabut. Akar ini mengarah ke bagian bawah dan samping tanah.
- Kelapa sawit memiliki batang yang terselimuti pelepah sampai pada umur kurang lebih 12 tahun. Setelah umur tersebut, pelepah mulai mengering dan terlepas sehingga memiliki kemiripan dengan tanaman kelapa.
- Kelapa sawit memiliki daun yang berwarna hijau tua yang diselimuti duri yang tidak terlalu keras dan tajam
- Kelapa sawit memiliki bunga yang terpisah antara jantan dan betina dan waktu kematangan antara keduanya berbeda sehingga mengakibatkan tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri. Umumnya, bunga jantan dicirikan dengan bentuk yang lancip dan panjang, sedangkan bunga betina dicirikan dengan ukuran yang lebih besar dan mekar.
- Buah kelapa sawit sangat bervariasi terutama pada warnanya. Umumnya, buah kelapa sawit memiliki warna hitam, ungu, bahkan merah. Keadaan perbedaan warna ini dipengaruhi oleh jenis bibit yang digunakan pada saat penanaman.
3. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
Kelapa sawit yang memiliki kontribusi dalam pengembangan perekonomian nasional pada umumnya saat ini mulai banyak berkembang dan dibudidayakan dalam skala global. Adapun syarat tumbuh tanaman kelapa sawit berdasarkan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (2008) adalah sebagai berikut:
- Kelapa sawit memerlukan sinar matahari yang baik antara 5-7 jam untuk setiap harinya.
- Curah hujan tahunan yang baik untuk pertumbuhan tanaman kelapa sawit adalah berada pada kisaran 1.500-4.000 mm, dengan temperatur yang optimal sebesar 24-28°C.
- Kelapa sawit akan tumbuh dengan baik dan ideal pada dataran dengan ketinggian antara 1-500 m dpl.
- Kelembaban optimum dan ideal yang dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit berada pada kisaran 80-90% dan kecepatan angin sebesar 5-6 km/jam sehingga mampu membantu proses penyerbukan.
- Tanaman kelapa sawit mampu tumbuh di berbagai tempat dengan jenis tanah yang berbeda-beda baik itu jenis tanah alluvial (Regosol), hidromorfik kelabu, latosol, podzolik, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai.
- Kelapa sawit memerlukan tingkat keasaman (pH) tanah yang optimum yang berada pada kisaran 5,0-5,5.
- Tanaman kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase (beririgasi) baik dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm) tanpa lapisan padas.
- Tanah yang ditanami kelapa sawit sebaiknya memiliki kemiringan lahan ≤ 15°.
Pustaka:
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian. 2008. Teknologi Budidaya Kelapa Sawit. Agro Inovasi. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Ningtyas, U. A. 2020. Penerapan Bagi
Hasil pada
Kelompok Tani Kelapa Sawit Karya Makmur Dalam Hukum Ekonomi Syariah. Skripsi. UIN Raden Fatah. Palembang.
Pahan, I. 2012. Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari
Hulu ke Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta