Peran Silvikultur dalam Pengelolaan Hutan
Peran silvikultur dalam pengelolaan hutan sangat penting dan berpengaruh nyata pada pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Umumnya, hutan Indonesia sampai pada saat ini mengalami kerusakan oleh berbagai macam jenis faktor. Kerusakan hutan ini terjadi di berbagai tipe hutan yang terjadi secara berangsur-angsur dan menjadi salah satu ancaman yang sangat berpengaruh dalam perolehan hasil hutan serta keanekaragaman hayati yang terdapat di dalamnya.
Mengatasi hal itu, perlu dilakukannya pemeliharaan serta pengelolaan kawasan hutan sesuai dengan asas kelestarian. Asas kelestarian diyakini mampu meningkatkan produktivitas hutan serta meminimalisir kerusakan yang terjadi di dalam kawasan hutan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan penerapan berbagai teknik dengan prinsip sistem silvikultur.
Penerapan sistem silvikultur dalam pengelolaan hutan harus dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan yang cukup matang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem silvikultur di antaranya adalah tipe hutan, sifat silvikultur, komposisi vegetasi, tanah, topografi, keadaan lingkungan terutama masyarakat sekitar hutan, serta pengetahuan profesional seorang rimbawan.
Peran silvikultur dalam pengelolaan hutan lebih mengarah pada tindakan pengendalian dan peningkatan produktivitas hutan yang terganggu akibat faktor lingkungan. Seorang profesor dari Universitas Gadjah Mada bernama Suryo Hardiwinoto yang dikutip dari ugm.ac.id menjelaskan bahwa silvikultur memiliki peran yang sangat penting dimasa mendatang. Peran silvikultur sangat strategis dalam mewujudkan tegakan hutan tanaman yang efisien, kompetitif, lestari, produktif, dan sehat. Tegakan yang dimaksud di dalamnya dapat mencangkup tegakan yang terdapat pada kawasan hutan alam, hutan tanaman industri, agroforestri, dan konservasi.
Peran silvikultur dalam pengelolaan hutan apabila dilihat dari aspek ekologi dan ekonomi akan berkemampuan dalam mewujudkan sumber daya alam yang lebih baik terutama hutan secara berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut, produk yang dapat dihasilkan hutan tidak hanya berupa produk hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu saja melainkan akan menghasilkan pangan, pakan, obat-obatan, serta energi terbarukan. Dengan pengembangan peran silvikultur yang secara berkelanjutan ini akan berfungsi secara optimal sebagai penyeimbang sistem tata air.
Pustaka:
Agung. 2015. Untuk Produktivitas Hutan,
Peran Silvikultur Penting dan Strategis. Diakses melalui https://www.ugm.ac.id/id/berita/10267-untuk-produktivitas-hutan-peran-silvikultur-penting-dan-strategis
pada 16 Maret 2022.