Owa Kalimantan | Klasifikasi, Pengenalan, Habitat dan Populasi
Owa atau yang biasa disebut dengan gibbon merupakan sejenis kera kecil yang terkenal karena memiliki kepandaian berakrobatik dan bergerak dengan kedua tungkai nya. Owa merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia. Owa Kalimantan sebagai salah satu primata merupakan hewan yang memiliki ciri-ciri dan keunikan yang cantik.
1. Klasifikasi
Biasanya ketika di kebun binatang hewan ini selalu menjadi salah satu hewan yang memukau para pengunjung. Hal itu dikarenakan kemampuan owa dalam berayun-ayun. Berikut adalah klasifikasi ilmiah pada owa Kalimantan.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Subordo : Haplorhini
Infraordo : Catarrhini
Family : Hylobatidae
Genus : Hylobates
2. Pengenalan
Owa kalimantan ini memiliki tubuh yang berukuran sedang. Untuk panjang kepala dan tubuh hewan owa Kalimantan jantan berkisar antara 462 hingga 475 mm. Sedangkan untuk owa Kalimantan berjenis kelamin betina berkisar antara 465 hingga 497 mm.
Berat owa kalimantan jantan berkisar antara 4,9 hingga 6,5 kg dan berat owa betina berukuran 5,9 hingga 6,8 kg. Warna tubuh pada owa Kalimantan ini biasanya berwarna kecoklatan sampai coklat terang.
Dengan ‘topi/tudung’ coklat gelap. memiliki alis keputihan dan pipi dan dagu keputihan yang mengesankan seperti brewok berwarna putih. Yang melingkari wajah berwarna hitam. Untuk bagian dada dan perut, sisi dalam tungkai, dan ujung tangan dan kaki yang berwarna coklat gelap.
Paling tidak lebih gelap dari bagian tubuh lainnya; jari-jari tangan dan kaki kehitaman. Memiliki punggung yang berwarna lebih terang.
Owa Kalimantan yang memiliki nama ilmiah Hylobates albibarbis Lyon, 1911 patut dianggap sebagai kera berjenggot putih’. Mulanya hewan ini dianggap sebagai subspesies dari owa Ungko namun berdasarkan tes DNA dianggap sebagai spesies tersendiri.
Kunjungi juga : Klasifikasi, Pengenalan, Habitat, dan Populasi Badak Bercula Satu
Owa Kalimantan ini merupakan hewan endemik Indonesia dengan persebaran terbatas yang ada di selatan Sungai Kapuas dan barat Sungai Barito, Kalimantan. Sayangnya populasi kera jenis ini sangat langka dan terancam punah.
Sehingga oleh IUCN Red List memasukan owa Kalimantan ini masuk dalam daftar spesies Endangered. Selain disebut sebagai Owa Kalimantan, hewan ini juga biasa disebut sebagai Owa Ungko Kalimantan.
3. Habitat
Habitat owa Kalimantan berada di hutan dengan pepohonan yang tinggi. Mulai dari daerah tropis hingga hutan subtropis, mulai dari wilayah selatan Tiongkok sampai ke Indonesia bagian barat. selain itu owa juga memerlukan hutan yang asri untuk bergelantungan.
Owa sendiri merupakan satwa arboreal yang artinya adalah sebagian besar pergerakannya dalam mencari makan, tidur, bersosial dilakukan diatas pohon. Meski demikian owa juga bisa berjalan di tanah. Namun, hampir sebagian besar hidupnya bergelantungan diatas pohon.
Hewan endemik ini memiliki daerah sebaran yang terbatas. Mendiami hutan primer dan sekunder yang berada di hutan hujan tropis dan hutan rawa gambut yang berada di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, tepatnya berada di selatan Sungai Kapuas dan barat Sungai Barito.
4. Populasi
Populasi Owa Kalimantan diperkirakan tinggal 19 ribu ekor dan terus mengalami penurunan mencapai 50 persen dalam 30 tahun terakhir. Penurunan populasi dan ancaman kelestarian satwa langka tersebut disebabkan oleh rusaknya habitat baik disebabkan karena pengeringan rawa gambut, pembukaan perkebunan kelapa sawit, penebangan hutan, dan kebakaran hutan. Selain itu penurunan populasi Owa Kalimantan tersebut juga dikarenakan oleh perburuan, baik untuk dikonsumsi dagingnya atau untuk diperdagangkan. Sempitnya daerah persebaran, jumlah populasi dan ancaman yang terus berlangsung membuat hewan ini menjadi terancam punah.
Kunjungi juga : Klasifikasi, Pengenalan, Habitat dan Populasi Harimau Sumatera